Yusnani Helmi

Yusnani Helmi, kelahiran Batu Bara Sumatera Utara. Ka Sekolah UPT SDN 08 Guntung Kec. Tanjung Tiram Semangat melakukan kebaikan sekalipun tanpa apresiasi Sal...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Makan Gaji Buta

Guru Makan Gaji Buta

Guru makan Gaji Buta

Guru makan gaji buta. Katanya disaat pandemi ini. Sangat ironis kita mendengarkannya. Membuat hati meronta. Karena guru bukanlah pekerja harian dan bukan juga borongan. Guru adalah pekerjaan masa depan untuk anak-anak kita. Guru memiliki andil besar dalam menentukan masa depan bangsa.

Pada masa pandemi ini banyak kita jumpai foto guru yang berkunjung kerumah siswa. Sepertinya saat ini fotonya lebih banyak berseliweran. Guru yang sedang melakukan kunjungan kerumah siswa. Sebagai monitoring ujian kenaikan kelas. Bahkan ada juga guru yang langsung turun mengantarkan soal door to door. Tak mereka hiraukan terjal perjalanan yang ditempuh. Sungguh perbuatan yang mulia. Bukan saja profesinya yang mulia tetapi tindakan yang dilakukan seorang gurupun sangat mulia. Mereka ada yang datang berkunjung dengan berjalan kaki, ada juga menggunakan sepeda motor dan ada juga yang menggunakan sampan atau perahu untuk tiba dirumah siswa. Tidak percaya, silahkan cek beranda fb kita masing-masing. Kesan yang mereka peroleh dari itu semua adalah pelajaran untuk belajar rendah hati, terima keadaan, rasa perduli yang lebih tinggi, dan hati ikut berdamai di masa pandemi. Berbagai ilmu dan pengalaman yang mereka peroleh. Bukan itu saja, mereka juga mendapat rezeki. Kadang ikan atau udang hasil tangkapan wali murid yang baru pulang kelaut. Bahkan ada memberikan pisang dan ubi. Lika liku mereka alami, dari rasa senang, sedih, takut dan semangat untuk memberi pencerahan, bahwa mendung itu perlahan akan berlalu. Dan cerah akan datang kembali. Kita belajar seperti dulu lagi.

Melihat fenomena sekarang ini. Masih pantaskah mengatakan guru-guru di masa pandemi ini disebut makan gaji buta?. Terus terang saja jika ditanya, mereka juga tidak menginginkan hal ini terjadi. Mereka hadir kesekolah melalui piket yang telah ditetapkan oleh kepala sekolah. Mereka juga membuat laporan, bahwa mereka memberikan pelajaran untuk belajar dirumah. Terkendala kadang siswa tidak memilki hp android dan terkadang sinyal yang selalu lelet. Dan sekarang ini masa ujian kenaikan kelas. Mereka mengumpulkan semangat untuk pergi kerumah-rumah siswa. Mengantar dan memonitoring langsung siswa yang sedang ujian.

Merendahkan hati tidak merugikan diri sendiri, tidak lantas menjadi luntur dan gengsi dari jabatan sebagai guru. Malah menaikkan status kemuliaanmu sebagai guru. Dimata siswa-siswimu kau laksana mentari. Bersinar menerangi. Karena kau hadir bertemu langsung dirumah bersama orang tuanya. Menambah kebahagiaan hatinya. Rindu sudah lama tak bersua. Bahagia hati mellihat siswa tersenyum. Tak diundang gurunya datang memberi pelajaran. Jiwa suci jangan ternodai, tetap semangat dan tidak merasa terbelenggu keadaan masa pandemi ini. Ayo katakan “Stop guru makan gaji buta”.

#Salam Literasi

#Tantangan Gurusiana hari ke-33

Tanjung Tiram, 06062020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap, Bu. Salam

07 Jun
Balas

makin keren, inspiratif, dan semoga tulisan ini bermanfaat untuk banyak orang.

07 Jun
Balas

Iya pak ...hanya sebagian jeritan hati seorang guru....yang perlu diketahui semua orang. sehat selalu bapak

07 Jun



search

New Post